Tuesday, July 1, 2014

Mesin Absensi Menggunakan Pembacaan Sidik jari/Fingerprint

Mesin Absensi Menggunakan Pembacaan Sidik jari/Fingerprint

Penggunaan sistem absensi dengan menggunakan sistem biometric fingerprint akan mengurangi masalah yang ditimbulkan oleh penggunaan sistem absensi manual. Pada system absensi dengan biometric fingerprint tingkat kecurangan yang sering terjadi seperti manipulasi data dan penitipan absensi akan dapat dikurangi. Kurangnya pengawasan dalam penggunaan system absensi fingerprint dapat mempengaruhi tingkat efektifitas dari laporan yang dihasilkan. Adanya informasi yang tidak akurat dapat menjadi salah satu indikator bahwa sistem presensi dengan biometric fingerprint belum terimplementasi dengan baik.

Fungsi Fingerprint
Dalam fungsi fingerprint dapat di gunakan bermacam-macam pengaplikasian missalnya buat absensi di kantor yang udah menggunakan sistem biometrik fingerprint atau membuat sistem pengaman laptop dan juga dapat di gunakan untuk idenfikasi masalah yang sering di gunakan pada pihak kepolisian untuk menyelesaikan kasus.Tapi pada intinya hanya buat identifikasi dan verifikasi.

 

CARA KERJA FINGERPRINT
Sebuah sistem fingerprint scanner memiliki dua pekerjaan, yakni mengambil gambar sidik jari dan memutuskan apakah pola alur sidik jari dari gambar yang diambil sama dengan pola alur sidik jari yang ada di database. Ada beberapa cara untuk mengambil gambar sidik jari seseorang namun salah satu metode yang paling banyak digunakan saat ini adalah optical scanning.

Inti dari scanner optical adalah charge coupled device (CCD), sistem sensor cahaya yang sama digunakan pada kamera digital dan camcorder. CCD merupakan sebuah larik sederhana dari diode peka cahaya yang disebut photosite, yang menghasilkan sinyal elektrik yang merespon foton cahaya. Setiap photosite merekam sebuah pixel, titik kecil yang merepresentasikan cahaya dan membenturnya. Pixel-pixel ini membentuk pola terang dan gelap dari sebuah gambar hasil scan sidik jari seseorang.

Proses scan mulai berlangsung saat Anda meletakkan jari pada lempengan kaca dan sebuah kamera CCD mengambil gambarnya. Scanner memiliki sumber cahaya sendiri, biasanya berupa larik light emitting diodes (LED), untuk menyinari alur sidik jari Anda. Sistem CCD menghasilkan gambar jari yang terbalik, area yang lebih gelap merepresentasikan lebih banyak cahaya yang dipantulkan (bagian punggung dari alur sidik jari), dan area yang lebih terang merepresentasikan lebih sedikit cahaya yang dipantulkan (bagian lembah dari alur sidik jari).

Sebelum membandingkan gambar yang baru saja diambil dengan data yang telah disimpan, processor scanner memastikan bahwa CCD telah mengambil gambar yang jelas dengan cara melakukan pengecekan kegelapan pixel rata-rata, dan akan menolak hasil scan jika gambar yang dihasilkan terlalu gelap atau terlalu terang. Jika gambar ditolak, scanner akan mengatur waktu pencahayaan, kemudian mencoba pengambilan gambar sekali lagi.


Jika tingkat kegelapan telah mencukupi, sistem scanner melanjutkan pengecekan definisi gambar, yakni seberapa tajam hasil scan sidik jari. Processor memperhatikan beberapa garis lurus yang melintang secara horizontal dan vertikal. Jika definisi gambar sidik jari memenuhi syarat, sebuah garis tegak lurus yang berjalan akan dibuat di atas bagian pixel yang paling gelap dan paling terang. Jika gambar sidik jari yang dihasilkan benar-benar tajam dan tercahayai dengan baik, barulah processor akan membandingkannya dengan gambar sidik jari yang ada dalam database. 

Dengan semakin berkembangnya teknologi di Indonesia sudah banyak perusahaan atau instansi yang menggunakan fingerprint, sebab dengan adanya fingerprint suatu perusahaan atau instansi dapat mengetahui kedatangan karyawan-karyawannya tanpa harus memantau langsung. Selain itu juga dengan adanya fingerprint karyawan tidak bisa melakukan penipuan dalam hal Pesensi. Sehingga ketertiban dan semua kelangsungan perusahaan atau instansi yang berkaitan kehadiran karyawan dapat teratasi.

Berikut Kami Berikan Berbagai Macam Contoh Mesin Absensi

1. COMPACT SERIES
    Data Teknis :
     a. Kapasitas 500 Sidik Jari
     b. Kapasitas Data 30.000 Records
     c. Koneksi Kabel USB
     d. Back up Baterai Internal













2. DEKSPRO SERIES
    Data Teknis : 
    a. Kapasitas 500 Sidik Jari
    b. Kapasitas Data 30.000 Records
    c. Koneksi Kabel USB
    d. Back up Baterai Internal











3. MATRIX SERIES
    Data Teknis : 
    a. Kapasitas 2.000 Sidik Jari
    b. Kapasitas Data 50.000 Records
    c. Koneksi RS232/485-TCP/IP-USB
    d. Flashdisk Suport, Work Code
    e. Bell Scheduller, Short Massage, Wall Mounted






 
  


4. Enterprise 2000C
    Data Teknis : 
    a. Kapasitas 3.000 Sidik Jari
    b. Kapasitas Data 80.000 Records
    c. Koneksi RS232/485-TCP/IP-USB
    d. Flashdisk Suport, Work Code
    e. Bell Scheduller, Short Massage, Wall Mounted
    f. LCD warna TFT

   




















No comments: